WELCOME TO MY PERSONAL BLOG

TMP 6063 Isu-isu Kontemporari Dalam Pendidikan Matematik
(Pensyarah : Prof. Dr. Marzita Puteh)

Video

Jumaat, 27 Mac 2009

KRITIK JURNAL

JURNAL 1 : KESAN KALKULATOR TERHADAP PENDIDIKAN MATEMATIK DI SEKOLAH

JURNAL 2 : PERTALIAN ANTARA SIKAP PELAJAR TERHADAP MATA PELAJARAN DAN KAITANNYA DENGAN PENCAPAIAN AKADEMIK

JURNAL 3 : RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS' LEARNING AND TEACHERS' TEACHING OF MATHEMATICS : COMPATIBILITIES OR MISMATCHES

JURNAL 4 : CORRELATION BETWEEN ENGLISH AND MATHEMATICS, ENGLISH AND SCIENCE FOR PMR 2005

JURNAL 5 : PORTFOLIO ASSESSMENT IN TEACHER EDUCATION : PERCEPTION OF STUDENT TEACHERS

Rabu, 25 Mac 2009

COURSE WORK

EXAMINING THE MEANING OF ACCOUNTABILITY IN EDUCATION

ISSUE : Accountability must never be used as a device for placing blame and designating a scapegoat.

Focus : School Community
To whom and for what should someone be “accountable” ?

Isnin, 26 Januari 2009

DILEMA SEORANG GURU


Kerana TERPAKSA ..... Ku GAGAHKAN jua.... YAKIN BOLEH !


Karenah Pelajar


PELAJAR.... Anda boleh beri 100 alasan kenapa PRESTASI anda kurang memuaskan tetapi anda sebenarnya cuma perlu satu sebab yang kuat untuk BERJAYA .
" The largest room in the world is room for self-improvement. "


Khamis, 15 Januari 2009

HALANGAN DALAM MENUNTUT ILMU


Ilmu adalah cahaya yang dikurniakan Allah kepada manusia. Tidak diragukan lagi kedudukan orang yang berilmu disisi Allah adalah lebih tinggi beberapa darjat. Hanya orang-orang yang berilmu & berakal lah manusia dapat memahami kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta beserta segala isinya.
Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu sehingga Rasulullah meriwayatkan dalam sebuah hadis :
"Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga". Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu kerana redha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bahagian yang paling banyak. (1)
Siapakah orang yang tidak mau didoakan oleh malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi?? Sungguh hal tersebut adalah suatu kemuliaan yang besar.
Seperti kata pepatah “No pain, no gain” (tidak ada yang akan kita dapatkan tanpa pengorbanan) , maka untuk mencapai kemuliaan yang bernama ilmu itu pasti ada cubaan yang harus kita hadapi..
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghalangi sampainya kemuliaan ilmu kepada seseorang :
1. Niat yang rosak
Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rosak maka rosaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…” (2)
Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsiapa mencari ilmu bukan kerana Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya kerana Allah.”
2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil
Cuba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terbersit di hati kita “Supaya jadi rangking 1 atau jadi juara umum dan dikenal orang?? Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang bisa selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hal itu lebih dikenal dengan sebutan riya'. Rasulullah sangat mengkhuatirkan adanya penykit ini pada umatnya. Kerana seringkali penyakit itu halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan bahawa penyakit riya' itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Bayangkan, hampir tak kelihatan kan?? So, be careful…
Rasulullah bersabda,”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.” (3)
Mahmud bin Ar-Rabi berkata : “syahwat yang tersembunyi maksudnya adalah seseorang ingin / senang apabila kebaikannya dipuji oleh orang lain. Hendaknya kita behati-hati terhadap penyakit ini, karena Allah memperingatkan dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Salallahu’alaihi Wassallam :
“Barangsiapa yang menyiarkan amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan barangsiapa yang beramal kerana riya' maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat.” (4) Naudzubillahi mindzalik.
3. Lalai Menghadiri Majlis Ilmu
Jika kita tidak memanfaatkan majlis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, nescaya kita akan gigit jari penuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majlis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadirinya. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majlis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat!
4. Beralasan dengan banyaknya kesibukan
Alasan ini seringkali dijadikan syaitan sebagai alasan menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Cuba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirehat, masih ada 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu
5. Menyia-nyiakan kesempatan belajar di waktu kecil
Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99)Kerana itu, mari kita semua para remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majlis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba.
Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai bilakah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”
6. Bosan dalam menuntut ilmu
Di antara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti peristiwa yang sedang terjadi. Ilmu yang kita cari seharusnya mendorong kita untuk mengetahui keadaan kita sendiri. Kita tidak akan bisa mengatasi berbagai masalah dan musibah yang menimpa kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat. Seorang penyair mengatakan : ” Syariat adalah timbangan semua permasalahan dan saksi atas akar masalah dan pokoknya” (5)
Bosan itu adalah penyakit. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan ada ubatnya. Tidaklah musibah terjadi melainkan ada penyelesaiannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh kerana itu, kita harus melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar. Belajarlah sampai Anda mendapatkan nikmatnya ilmu.
7. Menilai Baik Diri Sendiri
Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar orang lain memujinya.
Allah TA’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)
8. Tidak Mengamalkan Ilmu
Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya keberkatan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan." (QS.Ash-Shaff : 3)
9. Putus Asa dan Rendah Diri
Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkankanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78)
Putus Asa dan Rendah Diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia diciptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatu pun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghafal, lambat membaca atau cepat lupa.Selain itu menjauhi maksiat adalah sebab paling utama dalam menguatkan hafalan dan memperoleh ilmu.
10. Terbiasa Menunda-Nunda
Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin Samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ” Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu kerana ia membuat lesu dan merosak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba… Bangkitlah dari tidurmu dan sedarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau perlekehkan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sedar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.” (6)
11. Belajar kepada Ahlul Bid’ah
Seorang penuntut ilmu tidak boleh belajar pada ahlul bid’ah kerana ahlul bid’ah merasa redha terhadap sesuatu yang menyalahi agama Allah, seolah-olah ia mengatakan bahwa Allah Ta’ala belum menyempurnakan agama ini dan Rasulullah belum menyampaikan seluruh risalah.
12. Tergesa-gesa ingin memetik buah ilmu
Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya memperoleh ilmu, kerana belajar adalah proses seumur hidup. Terutama yang berkaitan dalam masalah agama tidak cukup dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun belajar.Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah mengatakan,”Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan”
Imam Ibnu Madini rahimahullah mengatakan,”Dikatakan kepada Imam As-Sya’bi ’Dari mana Anda peroleh semua ilmu ini?’ Beliau menjawab,’Dengan tidak bergantung pada manusia, menjelajahi berbagai negeri, bersabar seperti sabarnya benda mati, dan berpagi-pagi mencarinya seperti pagi-paginya burung gagak.”

Isnin, 5 Januari 2009

Lagu Sekolah

Sekolah Aminuddin Baki
Namanya Lambang CitaItalic
Untuknya Kita Berbakti
Bertekun Hingga Jaya
Bersatu Bekerjasama
Itulah Hasrat Kita
Berpandukan Cogan Kata
"Ilmu Sinaran Jiwa"
Berbudi Bahasa Bersopan Santun
Amalan Yang Terpuji
Marilah Berikrar Serta Berjanji
Jagailah Peribadi

What is Mathematics ?

I am the pattern on a tortoise shell, a spider's web, the shape of a cloud. I am the sound of music, the crest of a wave. I am imaginary worlds. I am Mathematics. -Theoni Pappas-